Informasi Terkini – Saat ini, media sosial sudah merajai semua manusia. Orangtua, remaja bahkan anak-anak pun sudah banyak yang menggunakan media sosial, entah itu Facebook, Instagram, atau Twitter. Dari hal itulah, banyak orang mengetahui asyiknya dunia maya karena dapat melihat banyak hal yang mungkin sebelumnya kita lihat.
Dalam Instagram, banyak unggahan foto yang nyetrik yang membuat kita selalu scrolling atas hingga bawah. Namun, ternyata scrolling ini membuat dampak negatif pada diri kita. Mengapa?
Ketika akun yang sedang kita scroll mengunggah foto yang membuat kita membandingkan diri dengan mereka, hal inilah yang membuat otak kita terus berpikir. Dan berpikir yang terus-menerus karena hal ini dapat membuat kita menjadi depresi.
Namun, jangan takut. Depresi akibat terlalu lama scroll media sosial bisa diatas dengan 3 cara jitu berikut.
1. Pangkas waktu bermedia sosial
Saat bermain media sosial, selalu perhatikan pola serta durasinya. Hal yang bisa membuat Anda berisiko rendah terkena depresi yaitu dengan memangkas waktu dalam bermain media sosial.
Aturlah waktu sedikit mungkin dalam bermain media sosial, karena saat bermain media sosial terkadang kita akan melupakan waktu sehingga banyak waktu yang terbuang dengan sia-sia untuk menjelajah dunia yang membuat kita rentan depresi.
2. Ubah cara pakai media sosial
Untuk mengurangi risiko depresi akibat media sosial, Anda bisa merubah cara memakai media sosial dengan menerapkan tujuan dalam membukanya. Misalnya, Anda ingin membuka media sosial, karena ingin mengetahui kabar teman-teman SMP, bukan karena untuk mengetahui siapa pacar dari mantan pacar. Hal ini justru membuat Anda berisiko depresi karena Anda akan terus berpikir dan membandingkan diri dengan pacar dari mantan pacar yang baru.
3. Baca berita dari website resmi, bukan medsos
Semua portal berita sudah terhubung dengan media sosial karena perkembangan era zaman yang semakin maju. Oleh karena itu, tak jarang ada orang yang membaca berita dengan asal, seperti share dari teman yang belum tentu berita itu hoax atau tidak.
Maka dari itu, sebaiknya baca berita dari website secara remi atau dengan membaca koran bisa membantu Anda untuk memperoleh berita tanpa hoax atau abal-abal.
Recent Comments